Minggu, 25 Desember 2011
Selasa, 10 Mei 2011
VISI MISI DAN TUJUAN
VISI, MISI DAN TUJUAN
MA NURUL HUDA
MEDINI GAJAH DEMAK
VISI.
TERDIDIK,TERAMPIL DAN BERAKHKLAQ QUR'ANI
MISI
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal dengan memiliki nilai UN diatas standar nasional
b. Melaksanakan Pembelajaran ekstra kurikuler secara efektif sesuai minat dan bakat
c. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajarann agama Islam dan budaya bangsa sehingga menjadi kearifan dalam bertindak
TUJUAN
Tujuan MA Nurul Huda, bertujuan menghasilkan kelulusan pendidikan yang memiliki keunggulan dalam hal :
1. Memperoleh nilai UN di atas standar nasional
2. Mengoptimalkan Proses Pembelajaran dengan pendekatan yang variasi inovatif dan bermakna.
3. Mengembangkan kedisiplinan dari seluruh komponen Madrasah untuk membentuk kepribadian yang tangguh dan kokoh sebagai dasar dalam aktifitas.
4. Meningkatkan aktifitas dan kreatifitas siswa melalui pelaksanaan kegiatan intra dan ekstra kurikuler.
5. Membekali 100% siswa mampu membaca Al Qur'an .
6. Membekali 100% siswa mampu mengakses infirmasi yang positif dari internet.
7. Membekali 100% siswa life skill sebagai bekal hidup mandiri.
8. Membiasakan sekurang-kurangnya 95% siswa terbiasa sholat berjama'ah
MA NURUL HUDA
MEDINI GAJAH DEMAK
VISI.
TERDIDIK,TERAMPIL DAN BERAKHKLAQ QUR'ANI
MISI
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal dengan memiliki nilai UN diatas standar nasional
b. Melaksanakan Pembelajaran ekstra kurikuler secara efektif sesuai minat dan bakat
c. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajarann agama Islam dan budaya bangsa sehingga menjadi kearifan dalam bertindak
TUJUAN
Tujuan MA Nurul Huda, bertujuan menghasilkan kelulusan pendidikan yang memiliki keunggulan dalam hal :
1. Memperoleh nilai UN di atas standar nasional
2. Mengoptimalkan Proses Pembelajaran dengan pendekatan yang variasi inovatif dan bermakna.
3. Mengembangkan kedisiplinan dari seluruh komponen Madrasah untuk membentuk kepribadian yang tangguh dan kokoh sebagai dasar dalam aktifitas.
4. Meningkatkan aktifitas dan kreatifitas siswa melalui pelaksanaan kegiatan intra dan ekstra kurikuler.
5. Membekali 100% siswa mampu membaca Al Qur'an .
6. Membekali 100% siswa mampu mengakses infirmasi yang positif dari internet.
7. Membekali 100% siswa life skill sebagai bekal hidup mandiri.
8. Membiasakan sekurang-kurangnya 95% siswa terbiasa sholat berjama'ah
Senin, 09 Mei 2011
INFORMASI PENDAFARAN
JADWAL PENDAFTARAN
A. Jalur rekomendasi (dikoordinir oleh kepala sekolah)
- Jalur rekomendasi gratis biaya pendaftaran 9-16 Mei 2012
- Pengumuman 19 Mei 2012
B. Jalur Tes
- Pendaftaran jalur ujian tertulis 28 Mei - 13 Juni 2012
- Tes Tertulis 14 Juni 2012
- Pengumuman 20 Juni 2012
SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN
1. Foto Copy Ijazah dan SKHUN yang telah dilegalisir.
2. Menyerahkan sertifikat akademik dan non akademik (bagi yang punya)
3. Menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 = 6 lb 2x3 = 2 lb
4. Biaya pendaftaran Rp. 20.000,-
A. Jalur rekomendasi (dikoordinir oleh kepala sekolah)
- Jalur rekomendasi gratis biaya pendaftaran 9-16 Mei 2012
- Pengumuman 19 Mei 2012
B. Jalur Tes
- Pendaftaran jalur ujian tertulis 28 Mei - 13 Juni 2012
- Tes Tertulis 14 Juni 2012
- Pengumuman 20 Juni 2012
SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN
1. Foto Copy Ijazah dan SKHUN yang telah dilegalisir.
2. Menyerahkan sertifikat akademik dan non akademik (bagi yang punya)
3. Menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 = 6 lb 2x3 = 2 lb
4. Biaya pendaftaran Rp. 20.000,-
MAU SUKSES??? DISIPLIN DULU
“Sukses” itulah kata yang tak asing di telinga kita. Setiap orang pasti menginginkannya. Tetapi sukses juga perlu adanya disiplin supaya dalam meraihnya tidak ada kendala yang menghalangi dalam belajar. Disiplin adalah kesadaran, ketaatan atau peraturan terhadap suatu norma yang ada dalam masyarakat. Secara etimologi displin berasal dari bahasa latin yaitu Disciplina dan merupakan bentuk dari discipulus yang berarti seseorang yang datang kepada orang lain yang tujuannya adalah belajar. Disiplin juga dapat diartikan sebagai penegak dalam keteraturan hidup.
Disiplin banyak macamnya yaitu seperti disiplin waktu, disiplin berpakaian yang tertib dan menaati segala peraturan yang ada. Disiplin juga dapat mendorong kita untuk semangat dalam menjalankan kesuksesaan dengan cara yang benar. Jika tidak di awali dengan disiplin kemungkinan besar dampaknya akan berakibat buruk, seperti mencontek dalam ulangan, sistem kebut semalam(belajar saat ulangan saja), tanya jawaban kepada teman dan sebagainya. Dan pada akhirnya jika dewasa nanti akan banyak menimbulkan dampak negatif juga seperti korupsi, gaji di potong karena telat bekerja, dan juga mencari sesuatu yang instan. Dalam kitab Ta’limul muta’allim, dijelaskan bahwa kunci dalam mencari ilmu yang bermanfaat ada enam, dan salah satunya adalah seorang pelajar harus “istiqomah” (konsisten). Dalam istilah jawanya adalah “ajeg” yang artinya selalu menjaga ketetapan dalam mencari ilmu.
Janganlah pernah sepelekan disiplin. Sebagai pemuda bangsa seharusnya kita menjunjung kata disiplin karena setelah dewasa nanti kitalah penerus masa depan
Disiplin banyak macamnya yaitu seperti disiplin waktu, disiplin berpakaian yang tertib dan menaati segala peraturan yang ada. Disiplin juga dapat mendorong kita untuk semangat dalam menjalankan kesuksesaan dengan cara yang benar. Jika tidak di awali dengan disiplin kemungkinan besar dampaknya akan berakibat buruk, seperti mencontek dalam ulangan, sistem kebut semalam(belajar saat ulangan saja), tanya jawaban kepada teman dan sebagainya. Dan pada akhirnya jika dewasa nanti akan banyak menimbulkan dampak negatif juga seperti korupsi, gaji di potong karena telat bekerja, dan juga mencari sesuatu yang instan. Dalam kitab Ta’limul muta’allim, dijelaskan bahwa kunci dalam mencari ilmu yang bermanfaat ada enam, dan salah satunya adalah seorang pelajar harus “istiqomah” (konsisten). Dalam istilah jawanya adalah “ajeg” yang artinya selalu menjaga ketetapan dalam mencari ilmu.
Janganlah pernah sepelekan disiplin. Sebagai pemuda bangsa seharusnya kita menjunjung kata disiplin karena setelah dewasa nanti kitalah penerus masa depan
ETIKA BERDOA
ETIKA BERDO`A
1. Terlebih dahulu sebelum berdo`a hendaknya memuji kepada Allah kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam pernah mendengar seorang lelaki sedang berdo`a di dalam shalatnya, namun ia tidak memuji kepada Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam maka Nabi bersabda kepadanya: "Kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang shalat. Apabila anda selesai shalat, lalu kamu duduk, maka memujilah kepada Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya, dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo`alah". (HR. At-Turmudzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
2. Mengakui dosa-dosa, mengakui kekurangan (keteledoran diri) dan merendahkan diri, khusyu', penuh harapan dan rasa takut kepada Allah di saat anda berdo`a. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
" Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera di dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo`a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu` kepada Kami". (Al-Anbiya': 90).
3. Berwudhu' sebelum berdo`a, menghadap Kiblat dan mengangkat kedua tangan di saat berdo`a. Di dalam hadits Abu Musa Al-Asy`ari Radhiallaahu anhu disebutkan bahwa setelah Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam selesai melakukan perang Hunain :" Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau". (Muttafaq'alaih).
4. Benar-benar (meminta sangat) di dalam berdo`a dan berbulat tekad di dalam memohon. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila kamu berdo`a kepada Allah, maka bersungguh-sungguhlah di dalam berdo`a, dan jangan ada seorang kamu yang mengatakan :Jika Engkau menghendaki, maka berilah aku", karena sesungguhnya Allah itu tidak ada yang dapat memaksanya". Dan di dalam satu riwayat disebutkan: "Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam memohon dan membesarkan harapan, karena sesungguhnya Allah tidak merasa berat karena sesuatu yang Dia berikan". (Muttafaq'alaih).
5. Menghindari do`a buruk terhadap diri sendiri, anak dan harta. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Jangan sekali-kali kamu mendo`akan buruk terhadap diri kamu dan juga terhadap anak-anak kamu dan pula terhadap harta kamu, karena khawatir do`a kamu bertepatan dengan waktu dimana Allah mengabulkan do`amu". (HR. Muslim).
6. Merendahkan suara di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, kasihanilah diri kamu, karena sesungguhnya kamu tidak berdo`a kepada yang tuli dan tidak pula ghaib, sesungguhnya kamu berdo`a (memohon) kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia selalu menyertai kamu". (HR. Al-Bukhari).
7. Berkonsentrasi di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Berdo`alah kamu kepada Allah sedangkan kamu dalam keadaan yakin dikabulkan, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tidak mengabulkan do`a dari hati yang lalai". (HR. At-Turmudzi dan dihasankan oleh Al-Albani).
8. Tidak memaksa bersajak di dalam berdo`a. Ibnu Abbas pernah berkata kepada `Ikrimah: "Lihatlah sajak dari do`amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut".(HR. Al-Bukhari)..
1. Terlebih dahulu sebelum berdo`a hendaknya memuji kepada Allah kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam pernah mendengar seorang lelaki sedang berdo`a di dalam shalatnya, namun ia tidak memuji kepada Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam maka Nabi bersabda kepadanya: "Kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang shalat. Apabila anda selesai shalat, lalu kamu duduk, maka memujilah kepada Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya, dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo`alah". (HR. At-Turmudzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
2. Mengakui dosa-dosa, mengakui kekurangan (keteledoran diri) dan merendahkan diri, khusyu', penuh harapan dan rasa takut kepada Allah di saat anda berdo`a. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
" Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera di dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo`a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu` kepada Kami". (Al-Anbiya': 90).
3. Berwudhu' sebelum berdo`a, menghadap Kiblat dan mengangkat kedua tangan di saat berdo`a. Di dalam hadits Abu Musa Al-Asy`ari Radhiallaahu anhu disebutkan bahwa setelah Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam selesai melakukan perang Hunain :" Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau". (Muttafaq'alaih).
4. Benar-benar (meminta sangat) di dalam berdo`a dan berbulat tekad di dalam memohon. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila kamu berdo`a kepada Allah, maka bersungguh-sungguhlah di dalam berdo`a, dan jangan ada seorang kamu yang mengatakan :Jika Engkau menghendaki, maka berilah aku", karena sesungguhnya Allah itu tidak ada yang dapat memaksanya". Dan di dalam satu riwayat disebutkan: "Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam memohon dan membesarkan harapan, karena sesungguhnya Allah tidak merasa berat karena sesuatu yang Dia berikan". (Muttafaq'alaih).
5. Menghindari do`a buruk terhadap diri sendiri, anak dan harta. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Jangan sekali-kali kamu mendo`akan buruk terhadap diri kamu dan juga terhadap anak-anak kamu dan pula terhadap harta kamu, karena khawatir do`a kamu bertepatan dengan waktu dimana Allah mengabulkan do`amu". (HR. Muslim).
6. Merendahkan suara di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, kasihanilah diri kamu, karena sesungguhnya kamu tidak berdo`a kepada yang tuli dan tidak pula ghaib, sesungguhnya kamu berdo`a (memohon) kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia selalu menyertai kamu". (HR. Al-Bukhari).
7. Berkonsentrasi di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Berdo`alah kamu kepada Allah sedangkan kamu dalam keadaan yakin dikabulkan, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tidak mengabulkan do`a dari hati yang lalai". (HR. At-Turmudzi dan dihasankan oleh Al-Albani).
8. Tidak memaksa bersajak di dalam berdo`a. Ibnu Abbas pernah berkata kepada `Ikrimah: "Lihatlah sajak dari do`amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut".(HR. Al-Bukhari)..
Langganan:
Postingan (Atom)